Lembutkan Hatimu Dengan Mengingat Mati

| 0 komentar |


Innalillahi wa innailaihi raji'un...

Saudaraku yang mengharap ridho
Allah Subhanahu wa Ta'ala, Sesungguhnya
kehidupan dunia ini adalah
sebuah perjalanan panjang menuju negeri
keabadian.
Semoga kita
digolongkan ke dalam orang-orang yang sadar dan mengerti
harus
bagaimana menjalani hidup ini agar terhindar dari kehidupan yang
sia-sia dan tanpa makna.
Perjalanan ke sebuah negeri yang tiada
akhirnya. Ingatlah wahai
saudaraku perbekalan yang terbaik adalah
ketakwaan kita (watazawwadu
fainna khoirozzaadittaqwa) QS. 2:198.
Yakni dengan amal shaleh yang
ikhlas dan mutaaba'ah (sesuai sunnah
Rasulullah u) yang menyertaimu
ketika meninggalkan dunia ini untuk
menghadap Allah Subhanahu wa
Ta'ala dalam kematian yang pasti.
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati...." (QS. Al-Imran :185)
Memang wahai saudaraku. Perjalanan ini adalah menuju akhirat. Suatu
perjalanan yang kita mohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar
berakhir pada kenikmatan surga. Bukan neraka. Karena keagungan
perjalanan menuju hari akhir inilah Rasulullah bersabda:
"Seandainya
kalian mengetahui apa yang kuketahui, niscaya kalian akan
sedikit
tertawa dan banyak menangis." (Mutaffaqun 'alaih)
maksudnya, jika kita
mengetahui hakekat ajal yang akan menjemput kita
dan kedahsyatan alam
kubur, kegelapan hari kiamat dan segala
kesedihannya, shirot (titian)
dan segala rintangannya, surga dengan
segala kenikmatannya, niscaya
akan memberikan motivasi kepada kita
untuk mengadakan perubahan.
Berubah dari kefasikan dan kekafiran
menjadi keimanan, dari
kemunafikan menjadi istiqamah, dari keraguan
menjadi keyakinan, dari
kesombongan menjadi ketawadhu'an, dari rakus
menjadi rasa syukur dan
sederhana, dari pemarah dan pendendam menjadi
kasih sayang dan
memaafkan, dari kelicikan dan kesewenangan menjadi
kejujuran dan
keadilan, dari kedustaan menjadi kebenaran. Jadi,
perubahan diri dari
sifat dan watak syaithoni dan hewani, menjadi
insan Islami harus
segera di mulai.
Akan tetapi kita sering lupa atau berpura-pura lupa
dengan perjalanan
panjang tersebut, bahkan malah memilih dunia dengan
segala
perangkatnya, kemewahan, kecantikan, kekayaan, kedudukan yang
semua
nilainya disisi Allah S.W.T, tidak lebih dari sehelai sayap
nyamuk!
Wahai yang tertipu oleh dunia.....!
Wahai yang sedang
berpaling dari Allah S.W.T...!
Wahai yang sedang lengah dari ketaatan
kepada Rabb-nya...!
Wahai yang nafsunya selalu menolak nasehat!!
Wahai
yang selalu berangan-angan panjang!!!
Tidakkah engkau mengetahui bahwa
kamu akan segera meninggalkan duniamu
dan duniamu pula akan
meninggalkanmu?
Mana rumahmu yang megah?
Mana pakaianmu yang indah?
Mana aroma wewangianmu?
Mana para pembantu dan familimu?
Mana wajahmu
yang cantik dan tampan?
Mana kulitmu yang halus?
Mana....?! Mana....?!
Saat itu ulat dan cacing mengoyak-ngoyak dan mencerai-beraikan seluruh
tubuhmu ....?!
Bersegeralah bersimpuh di hadapan Rabbul Jalil, Allah
S.W.T.
Lepaskan selimut kesombongan yang menghalangi dari rahmat dan
maghfirah-Nya.
Kuberikan khabar gembira bagi yang berdosa, lalai dan
berlebih-
lebihan, agar segera berhenti dari perbuatan kemaksiatannya
itu.
Saudaraku yang tercinta, siapakah diantara kita yang tak berdosa,
siapa diantara kita yang tidak bersalah kepada Tuhannya? Sama sekali
tidak ada, seharipun kita tidak bisa seperti malaikat yang selalu taat
dan tidak berbuat maksiat sedikitpun.
Datangilah masjid, majlis-majlis
ilmu dan beribadahlah di dalamnya,
tegakkanlah shalat lima waktu,
puasalah di bulan Ramadhan,
tunaikan haji jika engkau telah mampu,
zakatilah harta dan jiwamu,
bimbinglah anak-anakmu dengan Al-Islam,
jauhkan dirimu dan keluargamu dari tontonan/bacaan/majalah/tabloid
yang melalaikan dirimu untuk mengingat-Nya..
Insyafilah semua
dosa-dosa, serta ingatlah ....
Pintu taubat masih terbuka lebar
untukmu, rahmat dan maghfirah Allah
S.W.T sangatlah luas, lebih luas
dari lautan dosa.

LEER M�S...

1/28/2008

Lembutkan Hatimu Dengan Mengingat Mati


Innalillahi wa innailaihi raji'un...

Saudaraku yang mengharap ridho
Allah Subhanahu wa Ta'ala, Sesungguhnya
kehidupan dunia ini adalah
sebuah perjalanan panjang menuju negeri
keabadian.
Semoga kita
digolongkan ke dalam orang-orang yang sadar dan mengerti
harus
bagaimana menjalani hidup ini agar terhindar dari kehidupan yang
sia-sia dan tanpa makna.
Perjalanan ke sebuah negeri yang tiada
akhirnya. Ingatlah wahai
saudaraku perbekalan yang terbaik adalah
ketakwaan kita (watazawwadu
fainna khoirozzaadittaqwa) QS. 2:198.
Yakni dengan amal shaleh yang
ikhlas dan mutaaba'ah (sesuai sunnah
Rasulullah u) yang menyertaimu
ketika meninggalkan dunia ini untuk
menghadap Allah Subhanahu wa
Ta'ala dalam kematian yang pasti.
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati...." (QS. Al-Imran :185)
Memang wahai saudaraku. Perjalanan ini adalah menuju akhirat. Suatu
perjalanan yang kita mohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar
berakhir pada kenikmatan surga. Bukan neraka. Karena keagungan
perjalanan menuju hari akhir inilah Rasulullah bersabda:
"Seandainya
kalian mengetahui apa yang kuketahui, niscaya kalian akan
sedikit
tertawa dan banyak menangis." (Mutaffaqun 'alaih)
maksudnya, jika kita
mengetahui hakekat ajal yang akan menjemput kita
dan kedahsyatan alam
kubur, kegelapan hari kiamat dan segala
kesedihannya, shirot (titian)
dan segala rintangannya, surga dengan
segala kenikmatannya, niscaya
akan memberikan motivasi kepada kita
untuk mengadakan perubahan.
Berubah dari kefasikan dan kekafiran
menjadi keimanan, dari
kemunafikan menjadi istiqamah, dari keraguan
menjadi keyakinan, dari
kesombongan menjadi ketawadhu'an, dari rakus
menjadi rasa syukur dan
sederhana, dari pemarah dan pendendam menjadi
kasih sayang dan
memaafkan, dari kelicikan dan kesewenangan menjadi
kejujuran dan
keadilan, dari kedustaan menjadi kebenaran. Jadi,
perubahan diri dari
sifat dan watak syaithoni dan hewani, menjadi
insan Islami harus
segera di mulai.
Akan tetapi kita sering lupa atau berpura-pura lupa
dengan perjalanan
panjang tersebut, bahkan malah memilih dunia dengan
segala
perangkatnya, kemewahan, kecantikan, kekayaan, kedudukan yang
semua
nilainya disisi Allah S.W.T, tidak lebih dari sehelai sayap
nyamuk!
Wahai yang tertipu oleh dunia.....!
Wahai yang sedang
berpaling dari Allah S.W.T...!
Wahai yang sedang lengah dari ketaatan
kepada Rabb-nya...!
Wahai yang nafsunya selalu menolak nasehat!!
Wahai
yang selalu berangan-angan panjang!!!
Tidakkah engkau mengetahui bahwa
kamu akan segera meninggalkan duniamu
dan duniamu pula akan
meninggalkanmu?
Mana rumahmu yang megah?
Mana pakaianmu yang indah?
Mana aroma wewangianmu?
Mana para pembantu dan familimu?
Mana wajahmu
yang cantik dan tampan?
Mana kulitmu yang halus?
Mana....?! Mana....?!
Saat itu ulat dan cacing mengoyak-ngoyak dan mencerai-beraikan seluruh
tubuhmu ....?!
Bersegeralah bersimpuh di hadapan Rabbul Jalil, Allah
S.W.T.
Lepaskan selimut kesombongan yang menghalangi dari rahmat dan
maghfirah-Nya.
Kuberikan khabar gembira bagi yang berdosa, lalai dan
berlebih-
lebihan, agar segera berhenti dari perbuatan kemaksiatannya
itu.
Saudaraku yang tercinta, siapakah diantara kita yang tak berdosa,
siapa diantara kita yang tidak bersalah kepada Tuhannya? Sama sekali
tidak ada, seharipun kita tidak bisa seperti malaikat yang selalu taat
dan tidak berbuat maksiat sedikitpun.
Datangilah masjid, majlis-majlis
ilmu dan beribadahlah di dalamnya,
tegakkanlah shalat lima waktu,
puasalah di bulan Ramadhan,
tunaikan haji jika engkau telah mampu,
zakatilah harta dan jiwamu,
bimbinglah anak-anakmu dengan Al-Islam,
jauhkan dirimu dan keluargamu dari tontonan/bacaan/majalah/tabloid
yang melalaikan dirimu untuk mengingat-Nya..
Insyafilah semua
dosa-dosa, serta ingatlah ....
Pintu taubat masih terbuka lebar
untukmu, rahmat dan maghfirah Allah
S.W.T sangatlah luas, lebih luas
dari lautan dosa.