Cerita Tentang Bennet

| |


Cerita Tentang Bennet
Sumber :
http://swaramuslim.com/more.php?id=5366_0_1_0_M

James Gordon Bennet
tak pernah takluk melawan dominasi Yahudi. Surat
kabarnya, New York
Herald bertahan dari tekanan dan isolasi komunitas
Yahudi, meski
akhirnya setelah bertahan 90 tahun, surat kabar independen itu
mati
pada 1920. Tapi, Bennet tetap dikenal sebagai pemimpin surat kabar
yang
independen, terutama terhadap pengaruh dan tekanan Yahudi.
Cerita pergulatan Bennet ini ditulis Henry Ford, pendiri perusahaan
mobil
Ford, yang paham betul bagaimana jaringan Yahudi internasional
menguasai
Amerika Serikat. Dalam bukunya The International Jew, yang
telah
diterjemahkan dalam 16 bahasa, termasuk Indonesia yang
diterbitkan Hikmah
(kelompok Mizan), Ford membongkar gerakan Yahudi
untuk menguasai Amerika
Serikat, sejak kedatangan mereka pada 1492.
Ford yang meninggal pada April
1947 bahkan menyimpulkan bahwa ancaman
sesungguhnya bagi Amerika Serikat
adalah orang-orang Yahudi
terpelajar.

Buku The International Jew ini diterbitkan pada 1977.
Sempat menjadi buku
terlaris, terjual lebih dari 10 juta copy, namun
tekanan yang sangat kuat
dari komunitas Yahudi, membuat Ford
menghentikan peredaran buku ini. Apalagi
kalangan Yahudi memborong
buku ini, membakarnya, merazia toko-toko buku, dan
bahkan mencurinya
di perpustakaan untuk dimusnahkan.

Dari berbagai fakta tentang
gerakan Yahudi menguasai Amerika Serikat,
termasuk menguasai politik
dan ekonomi, Ford juga menulis tentang cara-cara
Yahudi menguasai
dunia pers. The New York Herald, surat kabar terbesar saat
itu,
menjadi korban konspirasi itu. Bennet, pemilik Herald, berjuang untuk
tetap independen, terutama dari pengaruh Yahudi. Pada masa itu,
kalangan
Yahudi akan mendatangi editor koran-koran untuk meredam
berita-berita
negatif tentang Yahudi. Namun, mereka tak berdaya
berhadapan dengan Bennet.

Gagal merayu Bennet, pemasang iklan
--mayoritas perusahaan-perusahaan yang
dimiliki Yahudi-- mengancam
untuk tidak lagi memasang iklan di Herald
apabila koran ini tidak
bersahabat dengan Yahudi. Bennet tak peduli, meski
halaman korannya
tanpa iklan. Bahkan, surat ancaman itu, dimuat Bennet di
korannya.
Bennet bahkan menyerang calon wali kota New York yang didukung
Yahudi.
Perang pun terjadi. Dalam menguasai media, kalangan Yahudi, menurut
Ford, menggunakan cara-cara sesuai karakter mereka: dominasi atau
hancurkan!

Setahun setelah meninggal, 1920, The New York Herald
menemui ajalnya setelah
Frank A Musey, pemilik baru koran itu,
mengganti The New York Herald menjadi
New York Sun. Tamatlah riwayat
koran yang tak hendak didikte Yahudi ini.
Ford menggambarkan, The New
York Herald adalah benteng pertahanan terakhir
New York terhadap
serbuan Yahudi, yang semakin hari menguasai Amerika
Serikat.

Situasi
Amerika Serikat saat ini, dalam genggaman kekuasaan jaringan
internasional Yahudi --mereka tidak hanya menguasai politik, ekonomi,
tapi
juga pers, film, dan gaya hidup merusak dengan menyingkirkan
nilai-nilai
agama-- tidak akan berubah sampai orang-orang Amerika
sadar dari tidur
panjangnya dan mata mereka memandang bahaya dari
perampas oriental, Yahudi.
Ford sangat sadar, tapi jaringan
internasional Yahudi tidak saja membuat
orang-orang Amerika lelap dari
tidur panjangnya, tapi kita pun di sini
terpesona dan kemudian
terlelap. (RioL)

( Asro Kamal Rokan )

0 komentar:

.

1/07/2008

Cerita Tentang Bennet


Cerita Tentang Bennet
Sumber :
http://swaramuslim.com/more.php?id=5366_0_1_0_M

James Gordon Bennet
tak pernah takluk melawan dominasi Yahudi. Surat
kabarnya, New York
Herald bertahan dari tekanan dan isolasi komunitas
Yahudi, meski
akhirnya setelah bertahan 90 tahun, surat kabar independen itu
mati
pada 1920. Tapi, Bennet tetap dikenal sebagai pemimpin surat kabar
yang
independen, terutama terhadap pengaruh dan tekanan Yahudi.
Cerita pergulatan Bennet ini ditulis Henry Ford, pendiri perusahaan
mobil
Ford, yang paham betul bagaimana jaringan Yahudi internasional
menguasai
Amerika Serikat. Dalam bukunya The International Jew, yang
telah
diterjemahkan dalam 16 bahasa, termasuk Indonesia yang
diterbitkan Hikmah
(kelompok Mizan), Ford membongkar gerakan Yahudi
untuk menguasai Amerika
Serikat, sejak kedatangan mereka pada 1492.
Ford yang meninggal pada April
1947 bahkan menyimpulkan bahwa ancaman
sesungguhnya bagi Amerika Serikat
adalah orang-orang Yahudi
terpelajar.

Buku The International Jew ini diterbitkan pada 1977.
Sempat menjadi buku
terlaris, terjual lebih dari 10 juta copy, namun
tekanan yang sangat kuat
dari komunitas Yahudi, membuat Ford
menghentikan peredaran buku ini. Apalagi
kalangan Yahudi memborong
buku ini, membakarnya, merazia toko-toko buku, dan
bahkan mencurinya
di perpustakaan untuk dimusnahkan.

Dari berbagai fakta tentang
gerakan Yahudi menguasai Amerika Serikat,
termasuk menguasai politik
dan ekonomi, Ford juga menulis tentang cara-cara
Yahudi menguasai
dunia pers. The New York Herald, surat kabar terbesar saat
itu,
menjadi korban konspirasi itu. Bennet, pemilik Herald, berjuang untuk
tetap independen, terutama dari pengaruh Yahudi. Pada masa itu,
kalangan
Yahudi akan mendatangi editor koran-koran untuk meredam
berita-berita
negatif tentang Yahudi. Namun, mereka tak berdaya
berhadapan dengan Bennet.

Gagal merayu Bennet, pemasang iklan
--mayoritas perusahaan-perusahaan yang
dimiliki Yahudi-- mengancam
untuk tidak lagi memasang iklan di Herald
apabila koran ini tidak
bersahabat dengan Yahudi. Bennet tak peduli, meski
halaman korannya
tanpa iklan. Bahkan, surat ancaman itu, dimuat Bennet di
korannya.
Bennet bahkan menyerang calon wali kota New York yang didukung
Yahudi.
Perang pun terjadi. Dalam menguasai media, kalangan Yahudi, menurut
Ford, menggunakan cara-cara sesuai karakter mereka: dominasi atau
hancurkan!

Setahun setelah meninggal, 1920, The New York Herald
menemui ajalnya setelah
Frank A Musey, pemilik baru koran itu,
mengganti The New York Herald menjadi
New York Sun. Tamatlah riwayat
koran yang tak hendak didikte Yahudi ini.
Ford menggambarkan, The New
York Herald adalah benteng pertahanan terakhir
New York terhadap
serbuan Yahudi, yang semakin hari menguasai Amerika
Serikat.

Situasi
Amerika Serikat saat ini, dalam genggaman kekuasaan jaringan
internasional Yahudi --mereka tidak hanya menguasai politik, ekonomi,
tapi
juga pers, film, dan gaya hidup merusak dengan menyingkirkan
nilai-nilai
agama-- tidak akan berubah sampai orang-orang Amerika
sadar dari tidur
panjangnya dan mata mereka memandang bahaya dari
perampas oriental, Yahudi.
Ford sangat sadar, tapi jaringan
internasional Yahudi tidak saja membuat
orang-orang Amerika lelap dari
tidur panjangnya, tapi kita pun di sini
terpesona dan kemudian
terlelap. (RioL)

( Asro Kamal Rokan )

Tidak ada komentar: